PERKULIAHAN V

Semester 5 , 2020/2021

S1 Teknik Informatika

Keamanan Sistem Komputer , C31040319

Dosen : Desi rose , ST, M.Kom.

Nama : Charlie raja samuel siahaan

Nim : 201831152

Kelas : Keamana Sistem Komputer B

Daerah asal : Pematangsiantar , Medan Sumatera Utara

Lokasi Terkini : Jakarta Barat

Malware

Malware adalah singkatan dari malicious software. Malware sendiri adalah sebuah software yang dirancang dengan tujuan untuk membahayakan, menyusup, atau merusak sebuah komputer. Malware juga biasa didefinisikan sebagai kode berbahaya. Software ini bisa melumpuhkan atau mengganggu operasi sebuah sistem, memungkinkan hacker untuk mendapat akses ke informasi rahasia dan sensitif serta memata-matai komputer serta pemilik komputer itu sendiri.

Malware dibuat secara khusus agar tersembunyi sehingga mereka bisa tetap berada di dalam sebuah sistem untuk periode waktu tertentu tanpa sepengetahuan pemilik sistem tersebut. Biasanya, mereka menyamarkan diri menjadi program yang bersih. Jika malware menyerang jaringan sistem Anda, mereka bisa menyebabkan kerusakan dan gangguan yang meluas, yang memerlukan upaya pemulihan ekstensif di dalam organisasi. Malware dapat menginfeksi komputer dengan masuk melalui email, hasil download internet, dan program-program yang sudah terinfeksi.

12 Jenis Malware

Jenis - jenis malware, yaitu :

1. Worm

Worm merupakan virus komputer yang tidak terlalu berbahaya. Namun apabila dibiarkan terus menerus, maka virus ini dapat membuat penyimpanan komputer penuh dengan cepat dan membuat sistem komputer menjadi rapuh.

Virus ini dapat menggandakan diri dengan cepat dan dapat membuat file acak tak berguna pada komputer. Hal inilah yang menyebabkan memori dan hardisk akan penuh dengan virus ini.

Virus worm ini dapat menginfeksi komputer yang menggunakan email dan terhubung dalam jaringan internet, hal ini sama dengan yang dilakukan oleh virus Trojan.

2. Trojan

Jenis virus komputer ini dibuat dengan kemampuan mengontrol, mengendalikan data atau bahkan mencuri data yang ada pada komputer. Sama halnya dengan virus Worm, virus Trojan ini biasa muncul melalui jaringan internet dan juga email yang diterima oleh pengguna serta data pribadi yang tidak di-password.

Tujuan dari Trojan adalah memperoleh informasi dari target seperti password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log, data, dan mengendalikan target.

3. Backdoor

Backdoor merupakan jenis virus komputer yang hampir sama dengan trojan. Namun, Backdoor bisanya menyerupai file yang baik-baik saja misalnya game.

Backdoor merujuk kepada mekanisme yang dapat digunakan untuk mengakses sistem, aplikasi, atau jaringan, selain dari mekanisme yang umum digunakan seperti melalui proses logon atau proses autentikasi lainnya.

4. Spyware

Spyware merupakan jenis virus komputer yang bekerja untuk memantau komputer yang terinfeksi. Spyware merupakan turunan dari perangkat lunak beriklan, yang memantau kebiasaan pengguna dalam melakukan penjelajahan Internet untuk mendatangkan banyak iklab kepada pengguna.

Tetapi, karena perangkat lunak beriklan kurang begitu berbahaya karena tidak melakukan pencurian data, spyware melakukannya dan mengirimkan hasil yang dikumpulkan kepada pembuatnya.

Spyware dapat menimbulkan kerugian seperti pencurian data, tambahan biaya internet dan membuat koneksi internet semakin lambat.

5. Rogue

Rogue merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dengan memberikan peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus.

Tujuannya adalah agar pengguna membeli dan mengaktivasi program antivirus palsu itu dan mendatangkan uang bagi pembuat virus rogue tersebut. Juga rogue dapat membuka celah keamanan dalam komputer guna mendatangkan jenis virus lain.

6. Rootkit

Rootkit adalah kumpulan perangkat lunak yang bertujuan untuk menyembunyikan proses, berkas dan data sistem yang sedang berjalan dari sebuah sistem operasi tempat dia bernaung. Rootkit awalnya berupa aplikasi yang tidak berbahaya, tetapi belakangan ini telah banyak digunakan oleh perangkat perusak yang ditujukan untuk membantu penyusup menjaga tindakan mereka yang ke dalam sistem agar tidak terlacak.

Rootkit hadir di beragam sistem operasi seperti, Linux, Solaris dan Microsoft Windows. Kit-akar ini sering mengubah bagian dari sistem operasi dan juga memasang dirinya sendiri sebagai penggerak atau modul inti.

 

7. Web Scripting Virus

Web Scripting merupakan sebuah kode program yang dipakai untuk mengoperasikan konten yang terdapat dalam sebuah website. Namun virus ini sering muncul saat sebuah komputer terhubung dengan internet dan mengganggu program-program yang ada pada komputer. Sehingga inilah yang membuat Web Scripting digolongkan sebagai virus.

8. Multipartite Virus

Virus ini bersembunyi di dalam RAM yang tentunya dapat menginfeksi sistem operasi pada program tertentu. Jika tidak segera diatasi, maka virus ini akan merambah pada bagian hardisk. Multipartite virus ini memiliki kemampuan menyerang komputermu dengan sangat cepat. Hal ini dinilai akan sangat membahayakan kesehatan RAM dan juga hardisk komputer. Efek yang ditimbulkan bila komputermu terdapat Multipartite virus ialah secara otomatis akan memformat hardisk sehingga membuat beberapa aplikasi tidak dapat dibuka.

9. Memory Resident Virus

Seperti namanya, Memory Resident Virus merupakan salah satu dari virus yang diciptakan untuk menginfeksi memori RAM. Efek yang ditimbulkan dari virus ini ialah akan membuat kinerja komputer sangat lambat dan menginfeksi program-program komputer.

Jenis virus ini akan secara otomatis aktif saat kondisi komputer dinyalakan. Keberadaan virus ini akan membuat kinerja program pada komputer bekerja tidak normal. Untuk mengatasi Memory Resident Virus ini, Anda hanya perlu menggunakan antivirus seperti Avast, Smadav, Avira ataupun antivirus sejenisnya.

10. FAT Virus

FAT Virus atau File Allocation Table merupakan virus yang mampu merusak file-file tertentu. Virus ini biasa bersembunyi di tempat penyimpanan data pribadi. Kemampuan dari virus ini ialah dapat menyembunyikan file penting, seolah-olah file tersebut hilang atau terhapus.

11. Directory Virus

Virus ini merupakan jenis virus yang dapat menginfeksi file berekstensi .exe. File yang memiliki ekstensi tersebut akan hilang ataupun error tanpa alasan saat sedang atau akan dioperasikan. Saat sistem kerja pada file berformat .exe ini bekerja, maka Directory Virus ini pun akan aktif dan dapat menginfeksi file lainnya.

Jika virus ini sudah mulai menyebar, maka kemungkinan komputer akan melambat dan banyak program yang tidak dapat dibuka. Directory virus ini sendiri tidak akan mempan jika hanya dibersihkan atau melakukan scan secara rutin menggunakan antivirus yang biasa digunakan. Salah satu caranya ialah dengan menginstal ulang sistem operasi pada komputer serta mengformat hardisk pada komputermu.

12. Companion Virus

Companion virus merupakan jenis virus komputer yang dapat mengganggu data-data pribadi pemilik komputer. Virus jenis ini akan bersembunyi di dalam hardisk serta sulit untuk mendeteksinya. Kemampuan Companion virus ialah merusak format data menjadi format data palsu dengan .com ataupun .Apk. Virus ini biasanya berkumpul dengan file yang baru dibuat. Cara mengatasi jenis virus komputer ini pun hanya bisa dicegah dengan menginstal dan membersihkan secara rutin dengan antivirus.

Cara Pencegahan masuknya Malware

Dengan adanya Malware maka Komputer anda harus terhindar dari virus, nah ini dia cara mencegah masuknya Malware yang ampuh :

1. Backup

Pertama dan paling utama adalah pastikan Anda sudah punya backup. Selalu sediakan backup data-data komputer atau laptop Anda di harddisk eksternal atau cloud. Jadi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti serangan malware, data Anda tetap aman. 

2. Putuskan Koneksi Internet

Setelah itu, jika komputer atau laptop Anda terhubung dengan internet, segera putuskan koneksi internet ketika Anda curiga malware sudah menyerang. Hal ini dilakukan untuk menghindari transmisi data dari komputer Anda ke pihak lain melalui internet. Selain itu, koneksi internet biasanya adalah jalan masuk malware.  

3. Jalankan Safe Mode

Safe Mode adalah pilihan menjalankan Windows yang digunakan ketika hendak memperbaiki kerusakan di perangkat, salah satunya adalah saat terjadi serangan malware. Untuk masuk ke Safe Mode, yang perlu Anda lakukan adalah:

  • Restart komputer atau laptop
  • Tekan F8 di keyboard
  • Muncul pilihan Safe Mode, yaitu Safe Mode (tanpa jaringan internet), Safe Mode with Networking (dengan jaringan internet), dan Safe Mode with Command Prompt.
  • Pilih Safe Mode

4. Hapus Temporary Files

Sebelum melakukan scanning secara menyeluruh, yang perlu Anda lakukan adalah menghapus temporary files di perangkat Anda. Ini perlu dilakukan untuk mempercepat proses scanning, meringankan disk space, dan bahkan menghapus beberapa file malware. Jika menggunakan Windows 10, Anda bisa mulai menghapus temporary files dengan fitur Disk Cleanup. Ketikkan Disk Cleanup di search bar. Kemudian pilih drive mana yang ingin Anda bersihkan.

5. Scan Perangkat Menggunakan Anti Malware

Jika Anda sudah punya software anti virus atau anti malware terpasang di komputer/laptop, langsung scan perangkat secara menyeluruh. Proses scanning biasanya akan berlangsung selama 15 menit atau satu jam. Anda cukup menunggu sampai proses scanning selesai dan software anti malware akan secara otomatis menghapus malware. 

6. Gunakan Windows Defender

Tidak semua pemilik komputer atau laptop menginstall software anti malware di perangkatnya. Jika Anda termasuk salah satunya, tak perlu khawatir. Sebab Windows sudah menyediakan software anti malware bawaan, yaitu Windows Defender

Untuk membuka Windows Defender, klik Settings > Update & Security > Windows Defender. Anda juga bisa langsung ketikkan Windows Defender di search bar. Setelah itu, pilih Open Windows Defender Security Center > Virus & threat protection > Advanced Scan. 

7. Hapus Program Tidak Dikenal

Setelah proses scanning dan penghapusan malware selesai, kini saatnya untuk menghapus software atau program mencurigakan di perangkat Anda. Lihat daftar program/software yang terinstall di perangkat Anda dan cek apakah ada program yang tidak Anda kenal. 

Untuk mengeceknya, buka File Explorer lalu klik This PC > Computer > Uninstall or change a program. Anda juga bisa membukanya melalui Windows Settings > Apps. Cek satu per satu program di daftar tersebut. Jika ada program yang tidak Anda kenal, langsung uninstall. 

8. Melakukan reset browser

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, malware kerap kali bersumber dari unduhan browser. Maka dari itu, salah satu cara menghilangkan malware juga berhubungan dengan browser. 

Khusus di bagian ini, Anda akan temukan cara menghilangkan malware di browser. Ada tiga browser yang akan kami bahas, yaitu Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Microsoft Edge.




Komentar